Tenses Dasar Mudah Difahami

advertise here

Kekurang-pahaman pembelajar terhadap konsep dasar tenses juga menjadi faktor utama penyebab sulitnya memahami tenses.



tentang tenses

Tenses merupakan bagian pokok dalam mempelajari bahasa Inggris yang bagi kebanyakan pembelajar dianggap sulit dalam menguasainya. Biasanya, kesulitan memahami tenses itu bermula dari keharusan menguasai bentuk-bentuk rumus yang diajarkan sekaligus menghafalkan nama-nama tensesnya. Sehingga, tenses dirasa seolah-olah rumus ilmuan eksak seperti Fisika, Matematika, Kimia, dan sebagainya.
Kekurang-pahaman pembelajar terhadap konsep dasar tenses juga menjadi faktor utama penyebab sulitnya memahami tenses. Ini seringkali juga menghambat pemahaman terhadap bentuk dan penguasaan teknis kebahasaan dalam bahasa Inggris. Konsep dan teknis ini menjadi penting untuk pertama dikuasai karena dalam bahasa Indonesia tidak terdapat konsep tenses. Oleh karenanya, tulisan ini sangat membantu memantapkan pemahaman dasar terkait konsep dan teknik-teknik kebahasaan dalam bahasan tenses.

1.      Bentuk Verb dan Be

A. Verb

Hal pertama yang harus dikuasai dalam topic tenses yaitu bentuk kata kerja (verb) dan bentuk Be. Terdapat empat bentuk kata kerja (verb). Perhatikan table berikut.

Verb 1
Verb 2
Verb 3
Verb-ing
 visit
(mengunjungi)
 visited
 visited
 visiting
 study
(belajar/mempelajari)
 studied
 studied
 studying
 go
(pergi)
 went
 gone
 going
 have
(mempunyai)
had
had
having 
 set
(menata/mengatur)
 set
 set
setting 
 read
(membaca)
read 
read 
reading 
 drink
(minum/meminum)
drank 
drunk 
drinking 

Contoh penggunaan dalam kalimat:
a. Ardi drinks a cup of coffee.*
b. Ardi drank a cup of coffee.

Dalam terjemahannya kedalam bahasa Indonesia, kedua kalimat di atas berbunyi “Ardi meminum secangkir kopi.”

Sama ya? Ya. Hanya saja, pada kalimat b tersirat konteks waktu lampau. Itulah perbedaan mendasar konsep tenses dalam bahasa Inggris yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.

Dalam bahasa Indonesia, kita harus menyertakan secara tersurat konteks waktu lampau tersebut dengan menyatakan keterangan waktu secara spesifik. Misalnya, “Ardi meminum secangkir kopi tadi pagi”. Tanpa adanya informasi waktu lampau yang spesifik, kita tidak bisa membedakan konteks waktu lampau dalam kalimat berbahasa Indonesia.

*CATATAN
KHUSUS! untuk bentuk kata kerja kesatu (Verb 1) akan memerlukan perubahan berupa penambahan akhiran “-s/-es/-ies” berdasarkan subjek kalimat (bentuk tunggal atau jamak/plural). Perhatikan contoh berikut.

a. Yanti reads her favorite novel. She buys it from Gramedia.
b. Yanti and Dani read their favorite novel. They buy the novel from Gramedia.


B. Be

Be dalam bahasa Inggris secara mendasar harus dipahami sebagai kata kerja (dalam bahasa Inggris sering juga disebut sebagai Be verb), yaitu kata kerja yang berfungsi untuk menyatakan identitas, kualitas, dan/atau kondisi seseorang atau sesuatu. Oleh karena itu, bagi Be berlaku beberapa prinsip yang sama seperti juga pada Verb. Perhatikan delapan (8) bentuk Be pada table berikut ini.

PresentPast
iswasbe *
amwasbeen **
arewerebeing***






Contoh:
a. Rudi is a teacher at a favorite school in the city.
b. Rudi was a teacher at a favorite school in the city.

Lagi-lagi, terjemahan yang sama untuk dua kalimat diatas akan berbunyi “Rudi adalah seorang guru di sebuah sekolah paporit di kota” . Akan tetapi, pada kalimat b secara tersirat terdapat konteks waktu lampau. Dalam bahasa Indonesia kita perlu menambahkan keterangan waktu lampau secara tersurat. Kalimat  tersebut akan berbunyi “Rudi, dulunya, adalah seorang guru di sekolah paforit di kota”.


* be: digunakan mengikuti Modal (will, would, can, could, may, might, must, shall, should, need to), have/has/had to, want to. 
contoh: Ahmad wants to be a pilot. He needs to be registered to pilot academy.
Ahmad ingin menjadi seorang pilot. Dia harus didaftarkan ke akademi penerbangan. 

** been: digunakan mengikuti kata kerja bantu (Auxiliary Verb) have/has/had.
Contoh: Ahmad has been in the cockpit. He has been trained by his trainer since last year. 
   Ahmad sudah berada di dalam ruang kendali. Dia telah dilatih oleh pelatihnya sejak tahun lalu. 

*** being: digunakan mengikuti tujuh bentuk Be lainnya (is, am, are, was, were, be, been).
Contoh: Ahmad was being in interview session yesterday. Meanwhile, thanksgiving party had been being prepared at his home. 
   Kemarin, Ahmad sedang ada disesi wawancara. Sementara itu, acara sukuran sudah sedang disiapkan di rumahnya. 


Click to comment